JAKARTA, wasaka.id – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, seluruh elemen masyarakat harus berkomitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan untuk menjaga pelaksanaan Pemilu 2024 yang ditetapkan pada 14 Februari.
Hal itu disampaikan Sigit, usai menghadiri deklarasi Pemilu Damai di Jawa Timur (Jatim), yang diikuti oleh pimpinan lembaga, tokoh agama, tokoh masyarakat, forum akademisi, organisasi kepemudaan, dan organisasi kemasyarakatan.
“Saya kira semua sepakat persatuan dan kesatuan menjadi hal yang harus selalu dijaga. Karena ini kekuatan kita, kekuatan bangsa kita dan ini harus kita jaga dan kelola sebagai energi untuk menghadapi Indonesia kedepan yang lebih baik,” tutur Listyo kepada wartawan, Kamis (28/12).
Listyo menyebut, Deklarasi Pemilu Damai merupakan satu kegiatan yang penting serta membuktikan komitmen Polri dalam rangka mengamankan dan menjaga seluruh tahapan proses pesta demokrasi lima tahunan, agar berjalan aman dan damai.
“Saya kira ini menjadi hal yang penting buat kita semua, untuk selalu mengingatkan bahwa di dalam tahapan pesta demokrasi yang tinggal dua bulan lagi. Kita melihat bahwa tentunya mulai menghangat situasi,” jelas dia.
Baca Juga : Wakil Bupati Kotabaru Jadi Inspektur Apel Pengamanan Natura dan Bacakan Amanat Kapolri
Listyo mengatakan, dalam Pemilu serentak tahun 2024 yang paling terpenting dikedepankan serta dijaga adalah nilai persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Dalam iklim demokrasi, perbedaan pandangan, sikap dan pilihan adalah hal yang sangat wajar.
Namun begitu, yang paling terpenting adalah, tidak terjadinya perpecahan sesama Bangsa Indonesia.
“Jadi kita selalu ingatkan perbedaan yang ada, jangan kemudian membuat menjadi suatu permusuhan. Jadi perbedaan bagian dari demokrasi, bagian dari hak dan tentunya kita harus sama-sama hormati. Tentunya merupakan dari bagian keberagaman dari demokrasi kita yang harus kita jaga,” ujarnya.
Baca Juga : Angka Kejahatan Meningkat Sepanjang 2023
Listyo pun terus merangkul seluruh lapisan masyarakat untuk mengawal Pemilu 2024 bisa berjalan aman dan damai hingga seluruh proses berakhir, demi mewujudkan demokrasi yang semakin mapan.
Selain itu, Indonesia akan menghadapi bonus demografi. Hal itu harus dimanfaatkan ke arah yang positif demi mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045, dengan salah satunya tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
“Maka demokrasi kita akan menjadi demokrasi yang baik, demokrasi yang mapan. Karena persatuan dan kesatuan modal utama bagi siapapun pemimpinnya nanti untuk melanjutkan program-program pembangunan nasional untuk kesejahteraan rakyat. Apalagi kita menghadapi bonus demografi dimana momentum ini harus betul-betul bisa dimanfaatkan dengan baik,” Listyo menandaskan.(ran)
Sumber : Liputan6.com