Home / Advertorial / Kesehatan / Pemkab Barito Kuala

Senin, 13 Oktober 2025 - 19:26 WIB

Dinas Kesehatan Barito Kuala Dorong Enam Transformasi untuk Wujudkan Layanan Kesehatan Berkualitas

Kepala Dinas Kesehatan Barito Kuala Sugimin bertugas sebagai pembina apel. (Foto: Istimewa)

Kepala Dinas Kesehatan Barito Kuala Sugimin bertugas sebagai pembina apel. (Foto: Istimewa)

MARABAHAN, wasaka.id – Pemerintah Kabupaten Barito Kuala kembali melaksanakan apel rutin Senin pagi yang berlangsung khidmat di halaman Kantor Bupati Barito Kuala, Senin (13/10).

Apel tersebut diikuti oleh Wakil Bupati H. Herman Susilo, Sekretaris Daerah, para staf ahli, asisten, serta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala.

Pada kesempatan itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala bertindak sebagai pelaksana apel, dengan Kepala Dinas Kesehatan Sugimin bertugas sebagai pembina apel.

Dalam sambutannya, Sugimin menegaskan komitmen Dinas Kesehatan Barito Kuala untuk melaksanakan enam transformasi kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN dan Permenkes Nomor 12 Tahun 2025.

Keenam transformasi tersebut meliputi transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sumber daya manusia (SDM) kesehatan, transformasi ketahanan kesehatan, transformasi pembiayaan kesehatan, serta transformasi teknologi dan inovasi kesehatan.

Baca Juga : Dinas Sosial Barito Kuala Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Kebakaran di Desa Sungai Seluang Kecamatan Belawang

Dalam upaya memperkuat layanan primer, Barito Kuala telah melaksanakan program unggulan Cek Kesehatan Gratis yang telah melayani 166.638 penduduk atau 52 persen dari total populasi jauh melampaui target nasional sebesar 30 persen.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, ditemukan beberapa kondisi kesehatan masyarakat, yakni 19,24 persen menderita hipertensi, 11 persen mengalami kegemukan (obesitas), 3,37 persen diabetes, serta 41 persen mengalami gangguan gigi, dengan 51 persen di antaranya dialami anak-anak.

Selain itu, layanan mobil kesehatan keliling (Mobling) juga telah menjangkau 1.737 warga. Dari jumlah tersebut, 56 persen terdeteksi hipertensi, 34 persen kolesterol tinggi, dan 16,7 persen asam urat.

“Program ini menjadi bagian nyata transformasi layanan primer agar masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan akses kesehatan,” terang Sugimin.

Sugimin juga menjelaskan bahwa terdapat 11 puskesmas yang telah sepakat melakukan rujukan ke RSUD H. Abdul Aziz Marabahan.

Sementara itu, delapan puskesmas lainnya akan dilayani melalui Klinik Utama Setara Handil Bakti yang kini dalam tahap finalisasi.

“Harapan kita, ke depan rujukan pasien tidak lagi ke Banjarmasin. Semua cukup di Barito Kuala, sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor kesehatan dapat meningkat,” ujarnya.

Baca Juga : Wabup Barito Kuala Hadiri Rakor Tim Genting: Perkuat Komitmen Cegah Stunting

RSUD H. Abdul Aziz saat ini tengah menyiapkan layanan cuci darah (hemodialisis) dan CT Scan yang diharapkan mulai beroperasi pada 2026.

Rumah sakit ini juga diproyeksikan menjadi rumah sakit rujukan kanker di wilayah Banua Lima.

Dalam bidang SDM kesehatan, Dinas Kesehatan Barito Kuala terus berupaya meningkatkan jumlah tenaga kesehatan bersertifikat.

Hingga 2025, tercatat 33 dari 65 dokter umum dan 19 dari 44 dokter gigi telah tersertifikasi. Selain itu, 84 bidan dari 366 dan 57 perawat dari 317 juga telah memiliki sertifikasi profesi.

“Target kita, seluruh tenaga kesehatan di Barito Kuala sudah tersertifikasi paling lambat tahun 2029,” ujar Sugimin.

Untuk aspek pembiayaan dan ketahanan kesehatan, sebanyak 99,52 persen penduduk Barito Kuala kini telah memiliki jaminan kesehatan, dengan tingkat keaktifan mencapai 82 persen.

Menariknya, Barito Kuala menjadi satu-satunya kabupaten di Kalimantan Selatan yang pembayaran premi BPJS-nya turut dibantu oleh sektor swasta.

“Ini tentu meringankan beban APBD. Ke depan, kami menargetkan tingkat keaktifan BPJS mencapai minimal 90 persen,” jelas Sugimin.

Meski demikian, ia menyoroti perlunya peningkatan anggaran pengadaan obat di daerah.

“Standar WHO menyebut satu jiwa perlu Rp34 ribu per tahun, sementara kita baru mampu Rp20 ribu. Ini yang akan kita tingkatkan agar masyarakat tidak perlu membeli obat di luar fasilitas kesehatan,” imbuhnya.

Dinas Kesehatan Barito Kuala juga telah menerapkan 78 aplikasi digital dalam sistem pelayanan kesehatan.

“Seluruh puskesmas kini telah menerapkan layanan tanpa kertas. Mulai dari pencatatan kesehatan hingga sistem rujukan semuanya sudah berbasis aplikasi,” pungkasnya.(adv/zai)

Share :

Baca Juga

Advertorial

Ketua DPRD Balangan Hadiri Peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-63

Advertorial

Pastikan Kelancaran HUT RI ke-79, Dirut PLN Cek Langsung Keandalan Infrastruktur Kelistrikan di IKN

Advertorial

Wakil Ketua DPRD Chairil Anwar Apresiasi Pelantikan Sekda Kotabaru
Ilustrasi jaringan internet yang diharapkan wakil rakyat DPRD Balangan agar bisa terkoneksi hingga daerah pedalaman. (Foto : Istimewa)

Advertorial

Anggota DPRD Balangan Berharap Jaringan Internet Merata Bisa Dirasakan Masyarakat Pedalaman

Advertorial

Sayed Jafar Lantik Pejabat Administrator dan Pengawas di Kecamatan Pulaulaut Selatan
Penyerahan bantuan kepada korban kebakaran di Desa Geronggang Kecamatan Kelumpang Tenga holeh pemerintah daerah Kotabaru. (Foto : Istimewa)

Advertorial

Bupati Kotabaru Serahkan Bantuan Korban Kebakaran di Desa Geronggang

Advertorial

Anggota DPRD Kotabaru Apresiasi atas Keberhasilan Tim IOSKI

Advertorial

Wamen BUMN Cek Langsung Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Nataru