PARINGIN, wasaka.id – DPRD Kabupaten Balangan kembali menggelar rapat Paripurna dengan agenda Persetujuan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2024.
Paripurna ini menjadi agenda yang sudah disusun DPRD Kabupaten Balangan yang bertempat di Ruang Rapat DPRD Balangan, Senin (14/8).
Pada kesempatan itu, Bupati Balangan, H Abdul Hadi menjelaskan terkait kendala APBD menjadi rendah sekitar 33 persen, diantaranya dari pihak penyedia jasa kontraktor dan SDM.
“Terkait penyerapan anggaran yang rendah hanya 33 persen, kendalanya pertama ada di pihak penyedia jasa kontraktor seperti PT dan CV. Kendala kedua di sumber daya manusia kita, kerena dari sistem itu harus ada peningkatan kapasitas untuk memaksimalkannya, sedangkan saat ini belum maksimal,” jelas Bupati Balangan.
Baca Juga : DPRD Balangan Paripurnakan Perubahan Susunan Keanggotaan Fraksi-Fraksi
Rendahnya penyerapan anggaran tersebut dan sistem elektronik yang belum begitu maksimal, maka pihak pemerintah kedepannya perlu melakukan Bimtek dengan menghadirkan narasumber yang ahli dibidangnya.
“Jadi sistem elektronik itu menjadi salah satu kendala utama, jika SDM kita tidak mengusai sistem itu maka realisasi anggaran kita akan tetap rendah,” ungakap bupati.
Bupati Balangan juga menyampaikan masih ada beberapa daerah yang ada di kabupaten lain yang belum siap dengan sistem elektronik tersebut.
“Bahkan kabupaten lain pun ada beberapa yang belum siap dengan sistem tersebut, makanya kita minta ke Sekda supaya melakukan konsultasi dulu dengan LKPP dan MTKPK, karena Barabai dan Kota Banjarmasin juga dengan dua sistem, yaitu sistem manual dan elektronik,” ungkapnya.
Abdul Hadi juga menyebut APBD Kabupaten Balangan tahun 2023 senilai 2,6 triliun, dan menargetkan tahun 2024 APBD Balangan bisa di atas 3 triliun.
“Semua kegiatan 2024 dimasukan di ABPD perubahan 2023, jadi untuk melaksanakan kegiatan berkontrak dengan pihak ketiga mesti selesai. Konsultan perencananya dulu pada tahun ini kita rubah sistemnya, kita kerjakan itu perencanaan di akhir tahun, sehingga di awal tahun di Januari pun kita sudah bisa melaksanakan kegiatan,” pungkasnya.(adv)