Allah SWT menjanjikan anugerah luar biasa untuk yang menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan ikhlas. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
لَوْ يَعْلَمُ الْعِبَادُ مَا فِي رَمَضَانَ لَتَمَنَّتْ أُمَّتِي أَنْ تَكُونَ السَّنَةُ كُلُّهَا رَمَضَانَ
Artinya, “Seandainya hamba-hamba (Allah) tahu perihal apa yang ada di dalam bulan Ramadhan, maka umatku sudah pasti akan berharap satu tahun penuh adalah bulan Ramdan semua” (HR Abdullah bin Mas’ud).
Salah satu anugerah itu adalah surga. Surga adalah wujud kekuasaan Allah SWT, sebagai ganjaran untuk hamba-Nya yang bertakwa. Di surga seseorang akan memperoleh kenikmatan tiada tara.
Hal ini terekam saat sahabat mendengar sabda Rasulullah SAW di atas. Ada salah satu sahabat dari suku Khaza’ah yang bertanya perihal apa saja yang ada pada bulan tersebut? Kemudian beliau menjelaskan,
إِنَّ الْجَنَّةَ لَتُزَيَّنُ لِرَمَضَانَ مِنْ رَأْسِ الْحَوْلِ إِلَى الْحَوْلِ، حَتَّى إِذَا كَانَ أَوَّلُ يَوْمِ رَمَضَانَ هَبَّتْ رِيحٌ مِنْ تَحْتِ الْعَرْشِ، فَصَفَقَتْ وَرَقَ الْجَنَّةِ، فَيَنْظُرُ الْحُورُ الْعِينُ إِلَى ذَلِكَ فَيَقُلْنَ: يَا رَبُّ اجْعَلْ لَنَا مِنْ عِبَادِكَ فِي هَذَا الشَّهْرِ أَزْوَاجًا
Artinya, “Sesungguh, surga berhias untuk bulan Ramadan, sejak awal tahun hingga tahun berikutnya. Jika tiba awal hari Ramadan, berembuslah angin dari bawah Arsy, dan menggerak-gerakkan dedaunan surga. Melihat semua itu, bidadari berkata: ‘Wahai Tuhan, jadikanlah dari hamba-hamba-Mu pada bulan ini sebagai suami yang menyenangkan kami dan kami pun menyenangkan mereka.’”
Tidak hanya itu, dalam hadis lain Rasulullah juga menjelaskan perihal sifat-sifat bidadari tersebut. Imam as-Suyuthi dalam kitab Jam’u al-Jawami’ mengutip hadits tersebut bahwa tidak seorang hamba berpuasa Ramadan, kecuali akan dinikahkan dengan bidadari surga dalam tenda mutiara yang megah, sebagaimana disifati Allah ‘azza wa jalla dalam firman-Nya,
حُورٌ مَقْصُورَاتٌ فِي الْخِيَامِ
Artinya, “Bidadari-bidadari yang dipelihara di dalam kemah-kemah” (QS Ar-Rahman: 72).
Rasulullah juga menjelaskan bagian-bagian yang akan didapatkan oleh orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadan, sebagaimana disebutkan oleh Imam as-Suyuthi dalam kitab Jam’ul Jawami’, bahwa setiap orang akan mempunyai tujuh puluh perhiasan yang berbeda satu sama lain, diberi tujuh puluh wewangian yang berbeda satu sama lain.
Tidak hanya itu, setiap dari mereka mempunyai 70 tempat tidur. Setiap tempat tidur mempunyai 70 kasur dari sutera tipis, sedangkan bagian atasnya dari sutera tebal, dan di atas 70 kasur itu terdapat singgasana. Setiap orang dari mereka yang berpuasa pada bulan Ramadhan mempunyai 70 puluh ribu pelayan wanita dan pria.
Setiap dari mereka membawa tatahan emas dengan berbagai makanan. Ia akan mendapatkan kenyaman dan kelezatan suapan berikutnya yang tidak ia dapatkan pada suapan sebelumnya. Tidak hanya itu, istri orang yang berpuasa di bulan Ramadhan juga akan diberi seperti itu juga.
Di atasnya terdapat dua gelang emas yang dijalin dengan yakut merah. Setelah Rasulullah menceritakan semua itu kepada para sahabat, kemudian ia menutup ceritanya dengan mengatakan:
هَذَا بِكُلِّ يَوْمٍ صَامَ مِنْ رَمَضَانَ سِوَى مَا عَمِلَ مِنَ الْحَسَنَاتِ
Artinya, “(Semua anugerah dan pemberian) ini untuk setiap hari puasanya, pada bulan Ramadhan, selain amal kebaikan (pada bulan tersebut)” (HR Abdullah bin Mas’ud).(sumber)