Home / Advertorial / PLN UIP3B KALIMANTAN

Jumat, 3 November 2023 - 13:59 WIB

Di Hadapan Presiden Joko Widodo, Dirut PLN Paparkan Pengembangan Hydropower di Tanah Air

Dalam kesempatan tersebut Darmawan memaparkan, PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040. (Foto : Istimewa)

Dalam kesempatan tersebut Darmawan memaparkan, PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040. (Foto : Istimewa)

NUSA DUA, wasaka.id – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengunjungi booth PT PLN (Persero) dalam rangkaian World Hydropower Congress (WHC) 2023 di Nusa Dua Bali pada Selasa (31/10). Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air.

“Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW,” papar Darmawan, Rabu (1/11).

Menurutnya, hal itu disebabkan tantangan berupa ketidakcocokan antara sumber energi baru terbarukan berskala besar, seperti air yang berada di daerah terpencil dan jauh dari episentrum kebutuhan listrik yang berada di wilayah lain.

Oleh karena itu, Darmawan mengatakan, PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.

“Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU),” papar Darmawan.

Baca Juga : Jaga Keandalan Listrik Groundbreaking Proyek Strategis IKN, PLN Siagakan 713 Personil

Selaras dengan hal tersebut, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, pemanasan global adalah ancaman nyata bagi seluruh dunia. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh mempercepat transisi energi, melalui penambahan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dalam skala besar.

Menurutnya total potensi EBT di tanah air diperkirakan mencapai 3.600 Gigawatt (GW), baik dari matahari, angin, panas bumi, ombak, bio energi dan hydropower. Khusus untuk hydro, Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai potensial, di mana 128 di antaranya adalah sungai besar.

“Seperti sungai Mamberamo yang memiliki potensi 24 ribu Megawatt (MW) di Papua. Kemudian Sungai Kayan di Kalimantan Utara memiliki potensi 13 ribu MW yang nantinya akan digunakan sebagai sumber listrik untuk Green Industrial Park di Kalimantan. Ini adalah potensi besar yang bisa kita manfaatkan untuk masa depan bumi dan masa depan generasi penerus,” paparnya.

Baca Juga : Pertama Di Indonesia, PLN Produksi Green Hydrogen 100 Persen Dari EBT Kapasitas 51 Ton Per Tahun

Namun, Presiden menekankan, Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan untuk mengembangkan potensi besar hidro tersebut, salah satunya terkait lokasi sumber hidro yang posisinya jauh dari pusat kebutuhan listrik. Sehingga, pemerintah Indonesia membuat blue print percepatan jalur transmisi yang menyambungkan listrik dari lokasi hydropower yang dibawa menuju pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat pertumbuhan industri.

Baca Juga : PLN Imbau Masyarakat Bahaya Bermain Layangan di Dekat Jaringan SUTT

Selain itu, tantangan juga muncul dari sisi investasi dan alih teknologi. “Ini membutuhkan investasi yang tidak sedikit dan membutuhkan kolaborasi dengan seluruh kekuatan ekosistem hidro di dunia,” tambah Presiden.

General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan menerangkan bahwa pengembangan Hydropower di Sistem Kalimantan akan meningkatkan keandalan pasokan listrik bagi pelaku industri dan bisnis di Kalimantan.

“Langkah PLN dalam mengembangkan Hydropower bukan sekadar investasi energi, tetapi komitmen yang mengalir dalam menyediakan sumber daya yang berkelanjutan untuk mendorong kemajuan, memperkuat infrastruktur, dan memperkaya kehidupan masyarakat dalam bingkai keberlanjutan lingkungan”, jelas Salam.(bon)

Share :

Baca Juga

Advertorial

Sapa Warga Pasar Baru dan Pagi, Arifin-Akbari Janjikan Penataan Tanpa Hilangkan Kesan Otentik
Penutupan rapat koordinasi dalam memperkuat sinergitas dan harmonisasi perencaan pembangunan daerah bidang pemerintahan dan pembangunan manusia (PPM) di Ballroom Hotel Grand Surya, Kotabaru. (Foto : Istimewa)

Advertorial

Rakor Bidang PPM di Kotabaru di Tutup, Bappeda Kalsel Berharap Pengentasan Kemiskinan dan Penurunan Stunting

Advertorial

Hari Listrik Nasional ke-79, Dirut PLN Tegaskan Komitmen sebagai Fondasi Pembangunan Nasional

Advertorial

Sekwan DPRD Balangan Diskusi dengan Awak Media Bahas Kemajuan Daerah

Advertorial

Andi Rudi Latif Buka Turnamen Sepak Takraw di Pulaulaut Tanjung Selayar

Advertorial

Ahsani Fauzan dan Istri Sambut Kehadiran Tamu Istimewa Putri Ariani

Advertorial

Ketua Tim Penggerak PKK Idiana Sayed Jafar Membuka Secara Resmi Festival Kuliner Kotabaru Tahun 2024

Advertorial

Anggota DPRD Balangan Apresiasi Paripurna DPRD Pembahasan Raperda Propemperda Tahun 2024