BANJARBARU, wasaka.id – Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN (Persero), Evy Haryadi meninjau keandalan sistem kelistrikan Khatulistiwa dalam lawatannya ke Kalimantan Barat pada 3 Februari 2023 lalu.
Dalam kunjungannya, Evy memastikan rencana interkoneksi Sistem Kelistrikan Kalimantan Barat dengan Kalseltengtim melalui jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Sukamara (Kalteng) – Kendawangan (Kalbar) yang direncanakan akan selesai pada tahun 2024.
Baca Juga : Kunjungi Indonesia, Pemerintah Tanzania Ajak PLN Bangun Sistem Kelistrikan Afrika Timur
“Sistem Khatulistiwa di Kalbar saat ini mampu memasok listrik hingga 643 Mega-Watt (MW) dengan rata-rata beban tertinggi mencapai 517 MW. Sehingga terdapat cadangan daya sebesar 130 MW,” ungkap Evy.
Evy menjelaskan upaya PLN dalam meningkatkan keandalan listrik di Kalbar diantaranya dengan menambah pasokan pembangkit dan membangun interkoneksi ke sistem kelistrikan besar Kalimantan yang saat ini telah menghubungkan tiga provinsi yaitu Kalimantan Timur, Selatan dan Tengah.
Berdasarkan data PLN, progress pembangunan gardu induk di Sukamara telah mencapai 93 persen dan direncanakan akan selesai pada Februari 2023. Sedangkan jaringan transmisi Kendawangan – Sukamara saat ini telah mencapai 28 persen.
Baca Juga : Tata Kelola Energi Primer Kokoh, PLN Tak Khawatir Ancaman Krisis Energi Global
“Pembangunan interkoneksi ini akan meningkatkan keandalan pasokan listrik terutama di Wilayah Ketapang yang saat ini belum terhubung ke sistem kelistrikan lain atau isolated,” jelas Evy.
Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN, direncanakan akan terdapat tambahan pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTG/PLTGU) dengan total kapasitas 200 MW dan pembangkit listrik berbahan bakar energi baru terbarukan dengan total kapasitas 82 MW. Pembangkit-pembangkit tersebut direncanakan akan beroperasi secara komersial mulai tahun 2024 hingga 2029.(mey/Rilis PLN)