BANJARMAIN, wasaka.id – PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Kalimantan Selatan pada Selasa (11/7) di Kantor PWI Kalsel, Jalan Pangeran Hidayatullah, Banjarmasin.
Sebanyak 42 wartawan mengikuti kegiatan UKW yang digelar melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN Peduli.
Ketua PWI Kalimantan Selatan Zainal Helmie mengungkapkan UKW kali ini dibagi dalam dua tahap yang terdiri dari angkatan XVII dan XVIII.
“Tahap pertama kami diikuti oleh 24 wartawan yang terdiri dari 12 orang tingkat muda, 6 orang tingkat madya dan 6 orang utama. Untuk tahap selanjutnya, diikuti 18 orang wartawan tingkat muda,” ujar Helmie.
Baca Juga : Mitra Binaan PLN ‘My Bronie’ Sajikan Pilihan Brownies Kreatif khas Banua
Helmi juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepedulian PLN dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi wartawan di Kalimantan Selatan.
“Terima kasih kepada PLN yang membantu PWI untuk mendorong kawan-kawan wartawan bisa meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya menjadi jurnalis yang profesional, bermartabat dan berintegritas melalui pelaksanaan UKW,” ujarnya.
Baca Juga : Pascagempa Bantul, PLN Pulihkan Sistem Kelistrikan dan Bantu Warga Terdampak
General Manager PLN UIP3B Kalimantan, Abdul Salam Nganro menjelaskan bahwa kerjasama ini dilakukan sebagai komitmen PLN untuk melahirkan wartawan yang profesional demi mendukung pemberitaan terutama mengenai perkembangan, inovasi, informasi tentang PLN serta sebagai kontribusi PLN dalam bidang pendidikan.
“Program ini merupakan salah satu program utama kami untuk melahirkan dan meningkatkan kompetensi wartawan agar mereka dapat kompeten dan profesional. Wartawan adalah mitra kita yang sangat penting, di mana wartawan diharapkan dapat memberikan pemberitaan yang berimbang dan informatif,” kata Salam.
Berdasarkan data PWI, terdapat kurang lebih lima ratus media di Kalsel, namun hanya 70 wartawan yang memegang sertifikat kompetensi utama. Sehingga masih banyak media yang belum memiliki wartawan dengan tingkat sertifikasi utama.(bon/ Rilis PLN)