PALANGKARAYA, wasaka.id – PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan listrik kepada pelanggan, salah satunya dengan menambah kapasitor di Gardu Induk (GI) Palangkaraya. Hal ini bertujuan untuk menjaga mutu tegangan dan keandalan untuk wilayah Palangkaraya dan sekitarnya.
General Manager PLN UIP3B Kalimantan, Abdul Salam Nganro mengatakan penambahan kapasitor di GI Palangkaraya merupakan langkah strategis yang dilakukan untuk menjaga stabilitas dan keandalan sistem kelistrikan di Kalimantan Tengah.
“Hal ini akan mengurangi risiko pemadaman listrik yang sering terjadi akibat perubahan beban listrik, gangguan tegangan atau kondisi cuaca yang ekstrem,” kata Salam.
Baca Juga : Jalankan Proses Bisnis Berstandar, PLN Raih Penghargaan SNI Award 2023
Ia juga menjelaskan dengan beroperasinya kapasitor baru ini, kualitas tegangan dan keandalan sistem kelistrikan untuk wilayah Palangkaraya dan sekitarnya dapat lebih optimal.
“Dengan beroperasinya kapasitor di GI Palangkaraya, tegangan meningkat dari 142 kilo volt (kV) menjadi 148 kV. Artinya secara kualitas pelayanan kepada pelanggan tentu menjadi lebih baik,” ungkap Salam.
Pekerjaan penambahan kapasitor di GI Palangkaraya ini memakan waktu selama kurang lebih sembilan bulan dengan nilai investasi mencapai Rp 7,2 Miliar. Pekerjaan ini melibatkan kurang lebih 20 personil yang berpengalaman dan memiliki keahlian tinggi di bidangnya.
Baca Juga : Di Hadapan Ratusan Mahasiswa, GM PLN Paparkan Strategi PLN Jaga Keandalan Listrik Kalimantan
“Kami berharap dengan beroperasinya kapasitor ini, listrik yang dihadirkan di Palangkaraya menjadi lebih andal sehingga dapat menjadi akselerator perkembangan ekonomi,” pungkas Salam
Kapasitor merupakan alat kompensasi daya reaktif yang digunakan untuk memperbaiki kualitas pasokan energi listrik. Dengan penambahan kapasitor di GI Palangkaraya, PLN mampu mengoptimalkan perbaikan dari segala sisi, diantaranya peningkatan kualitas pada tegangan subsistem, sehingga dapat berdampak pada efisiensi biaya pokok produksi.(bon)