PARINGIN, wasaka.id – DPRD Kabupaten Balangan mengundang Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) guna memberikan keterangan terkait ternak unggas yang mati mendadak.
Pertemuan yang di gelar di gedung DPRD Kabupaten Balangan ini Ketua Komisi II, Nur Fariani dan Anggota Komisi II, Ahmad Fauzi bersama dengan Ketua Komisi III, Hafiz Ansyari menggelar mendengarkan keterangan dari DKP3, Selasa (23/1).
Mewakili DKP3 Balangan, drh Ayu mengatakan fenomena unggas mati mendadak ini dikarenakan perubahan musim, dari kemarau ke musim penghujan. Selain itu kata dia, para peternak di Balangan juga masih sedikit yang melakukan vaksinasi.
“Ada dua desa yang kami kunjungi yaitu Desa Haur Batu dan Desa Sungsum, unggas yang mati karena tidak melakukan vaksinasi dan tidak di kandang dengan baik,” beber Ayu.
Baca Juga : Curah Hujan Meningkat, Ketua DPRD Balangan Imbau Masyarakat Tetap Waspada
Masih menurut Ayu, saat ini vaksinasi belum secara menyeluruh karena adanya keterbatasan vaksin dan obat-obatan.
Sehingga kata dia, perlu adanya penyuluhan bagi peternak sehingga para peternak bisa melakukan pencegahan dan penanggulangan jika muncul adanya penyakit pada hewan ternak.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Balangan, Hafiz Ansyari menyampaikan, bahwa masyarakat sering mengeluhkan terkait unggas yang mati mendadak. Sehingga DPRD Balangan berharap pertemuan ini dapat mengetahui penyebab dan cara menanggulangi adanya fenomena ini.
“Kami ingin mengetahui program apa saja yang telah dilakukan oleh DKP3 Balangan dalam menangani kasus matinya unggas secara mendadak,” katanya.
Baca Juga : DPRD Balangan Terima Aduan Pengurus Mualaf Kecamatan Tebing Tinggi
Ditambahkan Ketua Komisi II DPRD Balangan Nur Fariani, bahwa rencana penyuluhan untuk para peternak sangat baik, agar para peternak memiliki pengetahuan yang lebih mendalam terkait pemeliharaan ternak.
“Pengadaan vaksinasi dan obat obatan diharapkan bisa dilakukan penambahan usulan anggaran, disesuaikan dengan kebutuhan apalagi jika fenomena unggas mati mendadak memiliki potensi terjadi setiap tahun, kami berharap tahun depan tidak sebanyak ini lagi kasusnya,” pungkasnya.(jaw)