BANJARMASIN, wasaka.id – Pemko Banjarmasin diganjar penghargaan prestisius Bhumandala Award 2023 sebagai salah satu kota yang memiliki inovasi luar biasa dalam penanganan kawasan kumuh.
Penghargaan dari Badan Informasi Geospasial (BIG) tersebut diserahkan langsung kepada Wakil Walikota Banjarmasin, Arifin Noor, didampingi Kepala Bappeda Litbang Banjarmasin, Ahmad Syauqi, dan Kepala Dinas Perkim Banjarmasin, Chandra Iriandi Wijaya.
Penyerahan penghargaan yang bertempat di Discovery Kartika Plaza Hotel, Kabupaten Badung, Provinsi Bali tersebut turut dihadiri sejumlah Pemerintah kabupaten dan kota lain se Indonesia.
Baca Juga : Pemko Banjarmasin Koordinasi ke Kemendagri Terkait Penyusunan Anggaran Tahun 2024
Arifin Noor menyebutkan, Inovasi yang dikenal dengan nama “Dikayuh Baimbai” itu telah membantu mempercepat proses verifikasi pelaporan dan penyusunan usulan penanganan kawasan kumuh di Banjarmasin.
“Prestasi ini menjadi bukti nyata komitmen Pemko Banjarmasin dalam memanfaatkan data Geospasial untuk penataan kota, terutama dalam mengatasi masalah kawasan kumuh”, ucapnya.
Ia menyatakan, bahwa meraih penghargaan tersebut bukanlah hal yang mudah, namun dengan dedikasi dan kerja keras Pemko Banjarmasin berhasil mengatasi tantangan dalam penanganan kawasan kumuh.
“Kita berharap penghargaan ini akan menjadi pemicu untuk terus berinovasi dalam penanganan masalah geospasial dan permasalahan perkotaan lainnya,” harapnya.
Baca Juga : Pemko dan Kejari Banjarmasin Teken MoU Soal Penegakan Hukum
Sementara itu, Kepala disperkim, Chandra Iriandi Wijaya mengatakan “DiKayuh Baimbai” telah meningkatkan produktivitas dan kualitas pelayanan dari Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, dengan mempercepat verifikasi usulan terkait penanganan kawasan kumuh di Kota Banjarmasin.
“Dalam dua tahun terakhir, Pemko Banjarmasin berhasil mengurangi kawasan kumuh sekitar 130 hektar dari total awal 510 hektar,” terang Chandra.
Dengan pencapaian tersebut, sisa kawasan kumuh yang masih ditangan Pemko Banjarmasin kini hanya tersisa 380 hektar.
“Kita memiliki rencana ambisius untuk menyelesaikan sisa kawasan kumuh ini dalam 3 hingga 4 tahun mendatang, yang akan menjadi langkah besar untuk memperbaiki kualitas lingkungan perkotaan,” pungkasnya.(mey)